Mengapa Memilih Sekolah di STSN?

Apakah Anda termasuk orang suka dengan cerita atau film-film agen rahasia? Atau Anda suka membaca novel misteri seperti Dan Brown? Jika Anda termasuk orang yang ambisius dan memiliki semangat luar biasa, sepertinya Sekolah Tinggi Sandi Negara bisa menjadi salah satu pilihan Anda untuk melanjutkan pendidikan.

Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN) merupakan salah satu sekolah tinggi kedinasan yang usianya sama dengan Negara Indonesia. STSN berdiri pada tahun 1946, tepatnya setahun setelah kemerdakaan Republik Indonesia. Pada awal terbentuk, STS mrupaan bagian dari Code Kementerian Pertahanan, hingga pada tahun berikutnya berdiri sebagai pendidikan klasikal.

STSN menyelenggarakan 2 program studi, yaitu Program Studi Manajemen Persandian dan Program Studi Teknik Persandian. Untuk program studi Teknik Persandian terdiri dari dua konsentrasi, yaitu Teknik Rng Bangunan Peralatan Sandi dan Teknik Kripto yang dipilih saat memasuki semester 3.

Sekolah kedinasan ini didirikan berdasarkan Surat Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19/MPN/2002 tanggal 17 Januari 2002 dan Kepres Nomor 22 Tahun 2003 tanggal 17 April 2003 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Sandi Negara. STSN merupakan satu-satunya sekolah kedinasan sandi negara yang ada di Indonesia.

STSN merupakan perkembangan dari Akademi Sandi Negara (AKSARA) atau Pendidikan Ahli Madya Sandi (PAMS). Sekolah kedinasan Sandi Negara didirikan guna memenuhi kebutuhan peningkatan sumber daya manusia dalam bidang persandiang nantinya dapat menjawab tantangan perkembangan dunia teknologi serta mampu menjaga keamanan informasi rahasia milik negara.

Pada tahun 2004 merupakan tahun terakhir pendidikan AKSARA. Sejak didirikan tahun 1974, AKSARA telah meluluskan sebanyak 28 angkatan yang kini telah tersebar di beberapa instansi pemerintahan dan juga BUMN. Sedangkan PAMS mengalami perubahan dengan jenjang pendidikan D-IV yang kemudian berganti menjadi STSN pada tahun 2002.

Sampai saat ini STSN belum mengalami perubahan nama. Namun perubahan kurikulum pembelajarannya senantiasa mengalami perubahan. Bagi Anda yang tertarik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, STSN bisa menjadi alternative setelah lulus SMA. Kenapa harus sekolah kedinasan?

Sekolah kedinasan pada dasarnya tidak beda jauh dengan perguruan tinggi, namun ada beberepa perbedaan yang menonjol antara sekolah kedinasan dengan universitas. Sekolah kedinasan merupakan perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Kementerian tau non departemen.

Sedangkan perguruan tinggi negeri diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan. Meski demikian, kurikulum pendidikan perguruan tinggi kedinasan mengacu pada ketentuan Kementerian Pendidikan. Perbedaan kedua adalah sistem pendidikan yang digunakan sekolah kedinasan biasanya berbasis semi militer.

Tidak sedikit masyarakat yang mempertanyakan, kenapa sekolah kedinasan sistem pendidikannya berbasis semi militer? Sebagian orang belum mengetahui bahwa pendidikan semi militer bukan berarti sistem pendidikannya full militer. Hanya beberapa aspek tertentu yang menggunakan sistem militer.

Apa tujuan dilakukan sistem pendidikan semi militer? Tujuannya adalah untuk membentuk mental, sikap dan prilaku seorang prajurit serta yang paling penting adalah membentuk kedisiplinan taruna. Sikap ini diperlukan agar lulusan sekolah kedinasan siap untuk mengabdi pada negara dan bekerja pada kementerian masing-masing.

Selain itu karena STSN merupakan sekolah ikatan dinas, biaya pendidikan ditanggung oleh Lembaga Kedinasan Negara. Setelah menyelesaikan pendidikan, alumni tidak perlu mencari pekerjaan lain karena biasanya alumni ikatan dinas akan langsung ditempatkan di kementerian yang menaunginya.

Calon mahasiswa yang ingin mendaftar di STSN tentunya harus mengetahui bagaimana alur dan tata cara pendaftaran STSN. Karena mekanisme pendaftaran STNS selalu berubah setiap tahunnya. Biasanya, pendaftaran dan penerimaan calon taruna STSN dan sekolah kedinasan lainnya dilakukan secara serempak.

Untuk dapat menjadi calon taruna STSN, ada beberapa persayaratan yang perlu Anda penuhi, mulai dari persayaratan administrasi hingga tes kesehatan dan fisik. Bagi pendaftar STSN merupakan lulusan SMA/MA jurusan IPA, SMK IT dengan keahlian Teknologi Infomasi dan Komunikasi.

Memiliki nilai Matematika dan Bahasa Inggris pada semester IV dan V minimal 80. Batas minimal usia pendaftar adalah 17 tahun dan maksimal 21 tahun pada Desember setiap tahunnya. Calon taruna sehat secara fisik dan rohani, tidak cacat fisik maupun mental serta tidak buta warna. Pendaftar belum pernah menikah dan bersedia untuk tidak menikah selama menempuh pendidikan.

Persayaratan lain calon taruna tidak sedang menjalankan ikatan dinas dari instansi atau lembaga lain, bersedia mematuhi semua peraturan STSN dan bersedia menandatangani Surat Perjanjian Ikatan Dinas yang telah disediakan oleh STSN.

Tahapan seleksi yang harus diikuti oleh calon taruna mulai dari seleksi administrasi, seleksi kemampuan dasar (SKD) yang meliputi tes wawasan kebangsaan (TWK), tes intelektual umum (TIU) dan tes karakteristik pribadi (TKP). Tes akademik, tes psikologi, tes tertulis CT dan MI, wawancara, tes kebugaran, tes kesehatan dan MMPI serta tahap terakhir adalah pantukhir.

Bagi Anda yang ingin mempersiapkan diri mengikuti seleksi STSN, Anda dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti bimbel STSN.