Keunikan Dari Rumah Adat Yogyakarta
1 min read
Berikut ini beberapa rumah adat Yogyakarta. Diantaranya adalah rumah Joglo. Rumah Joglo sebenarnya adalah rumah yang biasa didirikan oleh masyarakat, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur. Rumah adat Joglo sendiri terbagi menjadi dua bagian, yaitu rumah induk dan rumah tambahan. Rumah Joglo memang sudah terkenal dengan pakaiannya. Selain itu, Rumah Joglo banyak digunakan pada rumah-rumah klasik yang unik.
Kemudian ada Rumah Adat di Limasan sebagai salah satu rumah adat di Jogja lainya. Rumah Adat Limasan adalah rumah adat yang dibangun oleh masyarakat Yogyakarta. Kata Limasan berasal dari kata “Limolas” yang artinya 15. Sebuah perhitungan sederhana dalam produksi rumah. Limasan memiliki tinggi 3 meter dan lebar 5 meter.
Moro adalah bingkai tertinggi di rumah, dan bentuknya memanjang secara horizontal di bawah atap. Masyarakat menganggap Moro itu sendiri suci dan tidak diperbolehkan melintasi Moro sebelum didirikan. Kamar-kamar keluarga Limasan dibagi menjadi tiga ruangan: ruang depan, ruang tengah, dan ruang belakang. Ruang belakang terbagi menjadi Sentong Keiu, Sentong Tenga, dan Sentong Tengen. Kamar tambahan biasanya berada di dekat Sentong Keu atau Sentong Tengen.
Selain itu, ada lagi rumah adat Jogja lainnya, yaitu rumah adat Kampung Jogja. Rumah adat ini biasanya dibangun oleh masyarakat umum. Rumah adat jenis ini terdiri dari 4, 6 atau 8 tiang atau tiang utama. Atap rumah desa adat ini berada pada dua sisi pada bagian atas rumah, dengan bubungan.