Mengenal Lebih Dekat Tentang Pengertian Haji Dan Umroh
3 min read
pixabay.com
Tahukah Anda mengenai pengertian haji dan umroh? Kedua ibadah ini sama-sama dilakukan di tanah suci. Memiliki persyaratan yang sama bagi yang menunaikannya. Namun harus digarisbawahi jika kedua ibadah ini memiliki perbedaan mendasar yang harusnya Anda pahami.
Ibadah ini memang butuh biaya besar. Salah satu persyaratan utama untuk menunaikannya adalah mampunya seseorang. Baik dalam hal finansial, amannya perjalanan sampai kemampuan fisiknya.
Orang yang memiliki kemampuan tersebut dianjurkan untuk menunaikannya. Tetapi kedua jenis ibadah ini memiliki hukum yang berbeda. Bahkan dalam melaksanakannya, ibadah ini memiliki syarat wajib yang berbeda.
Pengertian Dari Haji Dan Umroh

Ketika hendak menjalankan ibadah ke tanah suci, Anda butuh yang namanya biaya. Contohnya adalah biaya umroh. Biaya ini cukup besar dan wajib dikeluarkan bila Anda mampu.
Yang paling utama untuk dilakukan adalah Haji. Haji ini hukumnya wajib sebagai penyempurna ibadah atau rukun islam yang lima. Sementara umroh hukumnya sunnah. Tetapi baiknya dilakukan untuk mencari keridloaan Alloh.
Keduanya memiliki rukun dan wajib yang hampir sama. Hanya saja, umroh memiliki wajib yang lebih sedikit. Kami akan jelaskan di bawah.
Sebelum sampai pada kewajiban apa saja yang harus dilaksanakan oleh para jamaah, Anda mungkin perlu mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan haji dan umroh. Apakah Anda sudah mengetahuinya?
Secara bahasa, Haji diartikan sebagai menyengaja. Sementara jika dilihat dari terminologi, Haji ialah serangkaian ibadah yang dilakukan dengan sengaja untuk berkunjung ke Baitulloh, Makkah. Tujuan utamanya adalah untuk mencari keridloaan serta memenuhi kewajiban sebagai manusia yang mampu. Tentunya dibarengi dengan syarat maupun rukunnya.
Hukum melaksanakannya wajib bagi yang memenuhi persyaratan. Kewajiban seseorang dalam menunaikannya hanya sekali dalam kehidupannya. Dan haji hanya dilakukan di musim haji saja.
Sementara umroh dipahami sebagai haji kecil. Secara bahasa diartikan sebagai berkunjung atau ziarah. Sedangkan secara terminologi, umroh diartikan sebagai berkunjung ke Baitulloh dengan niat mencari keridloaan Alloh yang mana disertai dengan syarat maupun rukunnya.
Untuk hukumnya, umroh disunnahkan bagi yang mampu menunaikannya. Dan waktunya lebih fleksibel. Artinya, para jamaah bisa melaksanakannya di bulan apapun sekehendak hati.
Yang Diwajibkan Ketika Berhaji
Perlu digarisbawahi bahwa rukun dan wajib haji itu berbeda. Begitupula dengan ibadah umroh. Untuk rukunnya kurang lebih sama. Hanya wajibnya saja yang berbeda.
Nah, apa saja hal yang diwajibkan bagi jamaah ketika menunaikan ibadah haji? Diantara kewajiban haji adalah sebagai berikut ini.
- Ihrom di tempat miqot
- Menginap di Muzdalifah
- Menginap di Mina
- Melontar jumrah aqobah
- Melontar jumrah ula, aqobah dan wustho
- Menjauhi larangan ketika menggunakan sedang ihrom
- Thowaf wada
Yang Diwajibkan Ketika Berumroh

Untuk umroh sendiri, kewajiban para jamaah dikategorikan menjadi dua. Pertama adalah ihrom di miqot. Kedua adalah menjauhi larangan-larangan ketika sedang memakai pakaian ihrom.
Larangan ini sebenarnya sama dengan ketika seseorang melaksanakan haji. Larangan ini wajib dihindari. Jika tidak, maka ada denda ataupun ibadahnya tercederai dengan hal-hal tersebut.
Mengenai larangannya, bagi para jamaah pria maupun wanita dilarang untuk menggunakan wewangian. Wewangian berupa parfum atau semacamnya sangat dilarang. Artinya, apapun bentuk wewangian harusnya dihindari selama menjalankan ibadah tersebut.
Selain itu, para jamaah pun dilarang untuk memotong rambut ataupun kuku di masa ihrom. Berbeda jika sudah memasuki rukun tahallul. Malah para jamaah diwajibkan untuk memotongnya meskipun hanya sebagian kecil saja.
Kemudian larangan selanjutnya adalah memburu ataupun membunuh hewan selama ihrom. Sekecil apapun hewan, jamaah dilarang untuk membunuhnya. Contohnya adalah nyamuk.
Larangan lainnya adalah tidak boleh mencabut tanaman selama ihrom. Baik itu disengaja maupun tidak. Jika melakukannya, para jamaah akan dikenai denda sesuai ketentuan.
Tidak hanya itu saja, para jamaah juga dilarang untuk mengadakan perkawinan, menjadi saksi, bahkan melamar seseorang ketika ihrom. Ini harusnya dipahami agar ibadah yang dilaksanakan bisa lebih sempurna.
Kemudian yang tak kalah penting, jangan bersenggama dengan pasangan. Bahkan Anda dilarang untuk mengumpat atau mengucapkan kata-kata kotor selama beribadah. Artinya, Anda murni melaksanakan ibadah dengan khusyu’ ketika ihrom.
Larangan-larangan ini sudah menjadi ketetapan dalam hukum fiqih. Orang yang melanggar satu larangan harus mengeluarkan denda cukup besar. Misalnya tidak sengaja membunuh nyamuk, seseorang akan dikenai denda hampir sebesar sembelihan hewan.
Demikianlah hal-hal yang harus dipahami ketika menjalankan ibadah tersebut. Dari pengertian haji dan umroh di atas, bisa disimpulkan bahwa kedua ibadah ini sama-sama dilakukan untuk mencari keridloaan Alloh di tanah suci.