Dampak Khitanan Wanita. Berbahaya?
3 min read
Mungkin masih terdengar asing, ketika mendengar sebuah prosesi khitanan wanita di sebagian orang. Namun, pada dasarnya sebuah acara yang sudah dilakukan semenjak jaman dahulu ini, memang kerap kali dilakukan di beberapa daerah sesuai dengan tradisi yang ada. Pada dasarnya mengkhitankan anak, bukan hanya untuk anak lelaki saja tapi juga untuk anak perempuan pun bisa menggelar acara khitanan lho. Dalam hukum islam pun boleh saja, seorang perempuan melakukan khitanan terutama saat masih bayi. Banyak warga Jawa Barat, terutama Bogor yang sudah menggelar acara khitanan tersebut dengan menggunakan jasa sewa tenda Bogor.
Bagi para orang tua yang memang ingin mengkhitankan sang anak perempuan, tidaklah masalah. Namun, memang harus mengetahui beberapa hal mengenai tujuan anak dikhitankan, selain untuk kesehatan. Tidak perlu takut, karena dengan melakukan khitan wanita di usia belia atau bahkan dianjurkan dalam hitungan hari, sang anak akan baik-baik saja kok. Namun, jangan lupa untuk tetap melakukan riset terlebih dahulu dokter mana yang memang memiliki catatan mengkhitankan anak. Ada beberapa hal yang memang harus dipikirkan oleh para pasien khitan dan juga wajib untuk diketahui, menurut sewa tenda Bogor Selarastenda.
Dampak Melakukan Khitan Pada Anak Perempuan
Meski memang ada yang menyatakan bahwa melakukan prosesi sunat atau khitanan wanita pada sang anak diperbolehkan dalam agama Islam, tetapi ternyata ada beberapa polemik yang terjadi dibalik itu semua. Hal ini memang harus diketahui dengan baik oleh para orang tua sebelum memutuskan untuk mengkhitankan anak perempuannya. Sebagai salah satu jasa sewa tenda Bogor, Selarastenda memiliki beberapa rangkuman riset, seperti berikut:
-
Tidak ada kebenaran dampak kesehatan
Ternyata, tidak semua menyatakan bahwa memang saat memutuskan untuk melangsungkan acara khitanan wanita bagi anak. Ada pula yang menyatakan bahwa dengan melakukan ritual sunat bagi anak perempuan, akan menghindarkan dari penyakit kanker organ kelamin luar. Nyatanya, ada sebuah riset yang menyatakan bahwa proses sunat tidak memliki dampak tersebut. Bahkan dengan penyunatan bagi wanita, meski dalam segala bentuk dan tingkatan terutama dalam empat tingkatan dengan memotong kliotris akan sangat berbahaya. Seorang wanita yang melakukan proses sunat, akan terjadi komplikasi langsung, seperti radang, pendarahan, gangguan pada saluran kencing, pembengkakakn pada vagina atau pembengkakan yang bisa menghalangi keluarnya kencing.
-
Keluarnya darah haid lebih sedikit
Sewa tenda Bogor Selarastenda percaya, bahwa memang semua perempuan normal tentu akan selalu mengalami masa haid atau menstruasi di tiap bulannya. Nah lewat dari proses sunat yang dilakukan, banyak yang mempercayai bahwa dengan melakukan proses sunat tersebut akan membuat darah yang keluar lebih sedikit ketimbang yang tidak melakukan proses khitan. Namun ternyata, tidak ada fakta yang bisa membenarkan pendapat tersebut hingga kini. Baik perempuan yang melakukan proses sunat atau tidak, akan sama-sama mengeluarkan darah haid yang banyak atau tidaknya tergantung dari hormon masing-masing.
-
Latar belakang pendidikan orang tua berpengaruh
Karena latar belakang pendidikan setiap orang berbeda, yang mana juga dipengaruhi dari segi finansial, maka tak heran jika sebagian orang yang memiliki pendidikan kurang akan percaya pada manfaat dari proses khitan unyuk perempuan. Lain halnya dengan mereka yang memiliki latar pendidikan dan kecerdasan yang lebih, pasti akan mencari tahu terlebih dahulu baik dan buruknya proses sunat untuk anak perempuannya. Disamping itu, karena faktor tradisi dan juga kepercayaan, yang memercayai dapat mengurangi hasrat seksualitas perempuan juga menjadi faktornya. Bahkan ada yang percaya, bahwa penyunatan pada perempuan akan mempertahankan keperawanan dan kesuciannya sampai menikah.
-
Berkurangnya hasrat seksualitas
Hal ini sangat ditepis oleh seroang dokter, ketika dilakukan riset penelitian. Menurutnya, tidak akan ada pengaruhnya apabila seorang perempuan disunat atau tidak dengan mengurangi hasrat seksualitas, seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya. Padahal perihal hasrat seksualitas, yang menentukan adalah diri si perempuan sendiri bukan dari dipotongnya klitoris. Jadi, tentu tidak ada hubungannya antara nafsu dengan sunat bagi perempuan ya.
-
Berbeda dengan syarat wajib seorang lelaki
Dalam agama Islam, memang yang diwajibkan untuk melakukan proses sunat adalah seorang lelaki saja. Namun, tak ada larangan jika memang ada pasangan orang tua yang ingin anak perempuannya disunat. Disamping itu, tentu orang tua juga harus paham bahwa adanya perbedaan dari segi mengkhitankan anak perempuan dengan anak lelaki. Karena anak lelaki disunat untuk menghindar adanya najis yang bersarang pada alat kelaminnya, berbeda dengan perempuan yang nyatanya tak ada khasiat atau keuntungan lebih dari dilakukannya proses sunat tersebut.
Itulah sekiranya beberapa hal yang harus diperhatikan, serta dampak dalam melaksanakan proses khitanan wanita yang memiliki perbedaan dengan khitanan anak laki-laki. Meski begitu, jasa sewa tenda Bogor Selaras tenda tetap akan membantu mewujudkan keinginan konsumen jika memang ingin melaksanakan acara khitanan anak perempuan. Untuk belajar tentang materi keislaman lainnya kunjungi arraziibrahim.com.